Mengintip Kota Pekanbaru di Malam Hari


Walaupun hanya beberapa jam saja, berkeliling Kota Pekanbaru bisa menjadi tujuan yang menarik. Bukan hanya arsitektur gedung-gedung bercorak melayu saja, melainkan juga jajanan khas Riau yang bisa jadi menggoyang lidah kita. Kota Pekanbaru merupakan ibukota Riau, sebuah propinsi yang terletak di tengah-tengah Pulau Sumatera, yang berbatasan laut dengan Malaysia dan Singapura. Ke mana saja saya pergi selama kurang lebih dua jam di Kota Pekanbaru, mari simak foto-foto berikut.

Jembatan Siak III

Jembatan Siak III - 1
Jembatan Siak III - 2
Kota Pekanbaru dilalui oleh Sungai Siak. Nama 'Siak' sendiri diambil dari nama Kesultanan Siak Sri Inderapura, kerajaan melayu yang pernah berkuasa di sekitar Riau (tepatnya di Kabupaten Siak). Nah, saat ini ada tiga jembatan yang melintasi Sungai Siak, akan bertambah satu lagi karena sedang dibangun. Dari ketiga jembatan yang ada, salah satu yang cukup ramai adalah Jembatan Siak III. Selain karena megah, jembatan ini cukup terang, sampai-sampai banyak pasangan kekasih yang nongkrong di sini. :D

Masjid An-Nur

Masjid Agung An-Nur Kota Pekanbaru
Masjid Agung An-Nur Kota Pekanbaru
Setelah puas foto-foto di sekitar jembatan ini, saya melanjutkan perjalanan menuju Masjid An-Nur. Masjid ini merupakan masjid terbesar di Kota Pekanbaru. Masjid ini dibanggun mulai tahun 1963, selesai pada tahun 1968 dan pernah mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 2000[1]. Kalau dilihat-lihat, masjid ini menyerupai Taj Mahal yang ada di India. Nah, berhubung sudah malam, pintu-pintu gerbang masjid sudah ditutup. Alhasil, saya hanya memotret dari kejauhan saja.

Tugu Bambu Runcing

Tugu Bambu Runcing
Tidak jauh dari masjid An-Nur, terdapat monumen atau tugu bambu runcing yang dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Riau melawan penjajah. Seperti yang diceritakan oleh guru-guru SD, perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah menggunakan senjata yang dikenal sebagai bambu runcing. Mungkin demikian juga dialami oleh rakyat Riau.

Di sekitar tugu bambu runcing, terdapat bangunan (berwarna putih di foto) yang digunakan sebagai gedung kuliah fakultas kedokteran Universitas Riau. Katanya angker lho, karena dulunya merupakan bekas makam. Setelah dari tugu ini, saya melewati gedung kantor gubernur. Seperti biasa, tempat-tempat gini pasti dibuat nongkrong pasangan-pasangan muda yang menjalin cinta. :D

Romantisme dan kantor gubernuran
Usai berputar-putar, saya pun melanjutkan perjalanan ke bandara untuk kembali ke ibukota. Hmmm, dua jam efektif di sini. Mungkin lain waktu saya akan kembali lagi ke Riau untuk mengunjungi dua tempat: Candi Muara Takus dan Keraton Kesultanan Siak. See ya.

Sultan Syarif Kasim II International Airport


Komentar