Melanjutkan petualangan di ibukota dalam rangka mengenang Gestapu, maka pada bagian kedua ini saya mengunjungi Sasmitaloka Jendral Achmad Yani yang terletak di Jl. Latuharhari. Baik
Museum Jendral Besar A. H. Nasution dan Sasmitaloka Jendral Achmad Yani berada dalam pengawasan Dinas Sejarah Angkatan Darat.
Suasana sejuk menyambut saya ketika masuk lokasi museum. Sebuah patung Hanoman berjaga di pintu belakang, yang merupakan akses utama menuju museum. Sebuah ruangan kecil berisi foto-foto riwayat kehidupan sang Jendral dipasang rapi; mulai dari keluarga, karir militer hingga peristiwa
gestapu. Setelah melihat-lihat sekilas, saya berjalan menelusuri lorong yang menghubungkan galeri foto ke ruang keluarga. Nah, memang tidak banyak (karena tidak semua boleh difoto), tetapi mulai dari sini biarlah foto-foto yang bercerita mengenai gambaran rumah yang dipersembahkan keluarganya menjadi museum untuk mengenang sepenggal prestasi dan perjuangan sang Jendral.
|
Ruang keluarga, terpasang lukisan yang menggambarkan penyerbuan Pasukan Tjakrabirawa ke rumah sang Jendral. |
|
Ruang baca, dan tempat penyimpanan koleksi sang Jendral. |
Kiri: ruang makan; Kanan: meja bercorak barat, tempat menyambut tamu juga.
|
Galeri foto-foto. |
|
Tempat di mana Jendral Achmad Yani menghembuskan nafas terakhirnya. |
Seusai berbincang-bincang dengan bapak Alias yang merawat tempat ini, saya pun meninggalkan museum ini. Berakhirlah sudah permenungan saya mengenai peristiwa Gerakan Tiga Puluh September (Gestapu) atau juga dikenal sebagai Gerakan Satu Oktober (Gestok) atau G30S/PKI.
Komentar
Posting Komentar
Mari berbagi cerita