Hari kedua di Kediri (7/6/2013), saya mengawali perjalanan menuju daerah Kabupaten Nganjuk. Ada dua situs bersejarah yang saya kunjungi di sini. Situs yang pertama saya kunjungi adalah Candi Lor yang terletak di
Desa Candirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Menurut yang saya baca, candi ini berkaitan dengan sejarah Wangsa Isyana, lebih tepatnya pada masa pemerintahan Empu Sindok (Sri Maharaja Sri Isyana Wikrama Dharmottunggadewa). Beliau memerintahkan Rakai Hinu Sahasra, Rakai Baliswara dan Rakai Kanuruhan untuk membangun candi bernama Srijayamerta sebagai tanda penetapan Anjuk Ladang. Peristiwa ini tercatat di prasasti Anjuk Ladang, yang berangka tahun 859 Saka, atau 937 Masehi. Dari prasasti inilah, nama Kabupaten Nganjuk berasal. Tanggal 10 April 937 ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Nganjuk.
Selayang pandang
Ketika saya tiba di lokasi, gerbang Candi Lor masih tertutup. Kemudian saya bertanya kepada penduduk sekitar mengenai juru kunci candi. Dari informasi yang saya peroleh, pak Alias (bukan nama sebenarnya) yang bertanggung jawab memelihara candi tinggal tidak jauh dari situ. Oleh karena itu saya segera beranjak mencari pak Alias.
|
Akar-akar pohon kepuh di Candi Lor. |
Seperti yang tampak pada foto di atas, Candi Lor ditumbuhi pohon kepuh yang berukuran sangat besar. Sepintas mirip Angkor Wat, yah. Selain prasasti, ditemukan pula arca Ganesha, Nandi dan Yoni di sekitar candi ini. Di depan candi, terdapat dua makam abdi dalem Empu Sindok, yakni Eyang Kerto dan Eyang Kerti.
Jujur saja, saya tidak bisa memberikan petunjuk jalan yang jelas menuju candi ini (karena saya belum familiar dengan Kabupaten Nganjuk). Akan tetapi, Candi Lor tidak sulit dijangkau karena terletak di tepi jalan, sekitar 4 kilometer sebelum Kota Nganjuk jika kita berangkat dari Kediri.
Selesai melihat candi ini, saya melanjutkan perjalanan ke candi selanjutnya yang berlokasi tidak begitu jauh dari tempat ini.
|
Tampak belakang Candi Lor. |
Komentar
Posting Komentar
Mari berbagi cerita