Keraton Kaibon


Alhough away from homeland, blusukan will never end! Saat ini saya masih tinggal di daerah Serpong. Apalagi saya masih masuk kerja sekitar dua minggu lagi. Itu berarti, saya masih berkesempatan untuk tlusap-tlusup di daerah Jakarta dan sekitarnya. Setelah dipertimbangkan masak-masak, akhirnya saya (dan saudara saya) memutuskan untuk blusukan ke daerah Serang. Perlu diketahui bahwa daerah Serang (terutama Kasemen) adalah saksi sejarah berdirinya Kesultanan Banten.

Keraton Kaibon: Persembahan untuk Ibunda

Sesuai tujuan utama saya -yaitu menelusuri jejak Kesultanan Banten, Keraton Kaibon adalah tempat pertama yang menyambut kedatangan saya. Situs ini telah dipagari dan mendapat perawatan khusus dari BP3 Banten. Keraton Kaibon merupakan istana yang dibangun oleh Sultan Rafiuddin untuk ibundanya, Ibu Ratu Aisyah. Nama "Kaibon" sendiri merupakan pergeseran dari "Keibuan". Pada tahun 1832, pemerintah Belanda membongkar keraton ini. Ada yang menyebutkan bahwa batu bata penyusun keraton digunakan kembali untuk membangun ibukota Serang yang baru.

Keraton Kaibon, dari tengah-tengah situs.
Nah, yang tersisa dari Keraton Kaibon adalah beberapa pintu, gapura dan dinding. Di bagian barat, tampak dinding memanjang yang memagari kompleks keraton. Tampak beberapa gapura yang bercorak ala Jawa-Bali.

Berikut ini beberapa foto yang bisa saya abadikan dari Situs Keraton Kaibon, sebelum saya melanjutkan perjalanan ke Keraton Surosawan.

Pintu-pintu yang tersisa di Keraton Kaibon.
Dinding-dinding dan gapjura di Keraton Kaibon.
Tangga masuk keraton.
Gapura pintu yang lain.
Panorama view hasil kamera handphone [klik untuk memperbesar].

 Penasaran ingin berkunjung?

Komentar

  1. Gerbangnya mirip Keraton Ratu Boko ya? Mungkin mayoritas struktur bangunan utamanya terbuat dari kayu jadinya bisa "bersih" seperti itu saat ini.

    BalasHapus
  2. Mungkin banyak kayunya.
    Tapi ada yang bilang kalo batu batanya sudah pindah tempat.

    BalasHapus

Posting Komentar

Mari berbagi cerita