Situs-situs Candisari


Candisari merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Ngadirejo. Desa Candisari juga mungkin termasuk dalam deretan situs Hindu yang berjajar dari Dieng sampai Magelang (selain Candi Pringapus, Candi Perot dan Candi Liyangan). Dalam buku notes saya, tercatat tiga buah situs yang terletak di Desa Candisari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ketiga situs tersebut terbagi ke dalam tiga dusun: Dusun Bongkol, Dusun Candi dan Dusun Bumen.

Ketika saya blusukan ke sana, saya tidak menemukan data-data mengenai keberadaan pondasi atau batuan candi di Dusun Bongkol dan Dusun Bumen. Melalui beberapa pertanyaan yang saya ajukan, saya mendapatkan beberapa informasi mengenai Situs Bongkol dan Situs Bumen.

  • Batu-batu candi telah banyak yang hilang ataupun dirusak untuk dijadikan pondasi rumah. Perusakan besar-besaran terutama terjadi saat pembangunan desa yang dikerjakan pada jaman Presiden Soeharto. Sisa batu kemudian dipendam kembali (di Situs Bumen).
  • Beberapa arca dan yoni diselamatkan. Sebuah yoni diletakkan di sisi poskamling Dusun Candi, dua buah yoni dan sebuah batu candi diletakkan di tengah sawah dan arca-arca lainnya disimpan di rumah-rumah warga di Dusun Candi. Dengan demikian, di Dusun Candi inilah dapat kita jumpai batu-batu candi yang tersisa.
  • Pernah terjadi pencurian arca di Bongkol, Candi dan Bumen. Akan tetapi beberapa pencurian gagal (entah alasan logis atau mistis). Oleh karenanya, warga berinisiatif untuk menyimpan arca dan batu candi lainnya di rumah mereka.

Salah satu yang menarik perhatian saya adalah yoni yang berlubang dua. Yoni ini saya tempatkan dalam urutan ketiga yoni unik yang pernah saya jumpai. Pertama, adalah yoni dengan tiga lubang di Candi Liyangan. Kedua, yoni dengan sembilan lubang kecil (cetakan wafel, kata temenku) di Penampungan BCB Turi. Entah untuk filosofi apakah yoni ini dibuat. Mungkin untuk menghasilkan anak kembar, mungkin di tempat itu sangat-sangat subur.

Yoni di samping poskamling.
Yoni yang berada di tengah sawah, satu lokasi dengan yoni dua lubang.
Arca Ganesha korban pencurian, disimpan dan disemen di rumah warga.
Semoga tidak terjadi pencurian lagi, sampai generasi-generasi yang akan datang. 

Komentar