Situs-situs di Kota Magelang


Pagi yang cerah, kebetulan saya punya waktu luang dari pagi hingga pukul sebelas siang. Saya menyempatkan diri untuk blusukan di kota tempat saya tinggal. Kalau delapan tahun yang lalu saya belum peduli dengan sejarah, kali ini saya benar-benar mencari tempat-tempat itu. Memang tidak banyak yang tersisa di Kotamadya Magelang, namun hal itu tidak menciutkan minat saya untuk melihat semuanya.

Arca-arca di Gedung Karesidenan Kedu

Gedung Karesidenan Kedu terletak di Meteseh, dekat dengan lokasi ditemukannya Prasasti Mantyasih. Pada jaman pemerintahan kolonial Belanda, tempat ini dijadikan pusat kegiatan administrasi wilayah Kedu yang meliputi Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan Kebumen. Kini, tempat ini dikelola pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan terkadang disewakan untuk keperluan tertentu.

Di dalam area gedung Karesidenan Kedu, terdapat beberapa arca peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Saya  tidak tahu, apakah ada pondasi di bawah gedung, ataukah arca-arca tersebut berasal dari wilayah di sekitar Magelang? Yang jelas, peninggalan-peninggalan yang tersisa lebih banyak yang bercorak agama Hindu.

Berikut ini adalah beberapa foto yang saya ambil di Gedung Karesidenan Kedu Magelang:




Yoni Nambangan


Di sebuah makam di daerah Nambangan, terdapat sebuah yoni yang oleh penduduk setempat disebut sebagai "Kursi Dasamuka". Dengan ditemukannya yoni tersebut, berarti pernah ada candi bercorak Hindu di tempat ini. Sayang, kondisi yoni itu kini tidak utuh lagi. Wah, rasanya pingin yoni itu dibawa ke rumah, lalu saya bersihkan.

Stupa di Gereja St. Ignatius Magelang


Gereja St. Ignatius terletak di dekat alun-alun Kota Magelang. Tidak begitu jelas mengapa ada dua buah stupa yang terletak di luar ruang sakristi. Meskipun demikian, saya tidak mau melewatkan dua benda bersejarah ini.


Komentar

Posting Komentar

Mari berbagi cerita