Candi Sambiroto dan Arca-arca Candi Wulan

Setelah sekian lama meninggalkan dunia blusuk-memblusuk, pada tanggal 2 Juni 2012 yang lalu saya kembali melakukan aktivitas tersebut. Pada kesempatan ini, saya bergabung bersama salah seorang anggota Bol Brutu yang dikenal dengan nama Cuk Riomandha.
"Oh aku biasa dari pagi sampai maghrib. Kalau sama teman-teman yang lain bisa sampai 20-30 situs sehari." -Cuk Riomandha.
Berikut ini adalah situs-situs Hindu-Buddha yang saya kunjungi di daerah Kulonprogo.

Candi Sambiroto

Keberadaan Candi Sambiroto yang nyaris 'roto' dengan tanah.
Candi ini terletak di Dusun Sambiroto, Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, DIY. Karena terbuat dari batu merah, kondisi candi ini memang sangat terancam; apalagi karena ada pohon besar yang tumbuh, serta tidak ada pagar yang membatasi candi. Saya bahkan tidak menyangka kalau gundukan tanah itu dulunya adalah candi.

Batu merah dari Candi Sambiroto.
Memang di daerah Jawa Tengah - DIY, candi-candi yang menggunakan batu merah tidaklah sebanyak di Jawa Timur. Candi-candi dengan bahan dasar batu merah yang pernah saya kunjungi adalah: Candi Abang (sudah tidak tampak lagi), Candi Retno (Magelang), Situs Grajegan (sudah tidak tampak lagi) dan Candi Sambiroto ini.

Arca-arca Candi Wulan

Arca-arca Candi Wulan yang diselamatkan.
Di daerah Kalibawang, mungkin, dulu pernah ada candi yang dikenal sebagai Candi Wulan. Entah karena kondisinya yang sulit untuk dipugar, arca-arca yang ditemukan di sekitar candi kemudian diselamatkan dan diletakkan di Kantor Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, DIY. Ketiga batu yang berhasil diselamatkan antara lain sebuah yoni, sebuah arca Durga, dan sebuah lingga semu. Ketiga batu tersebut diletakkan di area Kantor Kecamatan Kalibawang dan diberi pagar.

Selain kedua situs ini, saya juga mengunjungi situs-situs lain yang bukan berasal dari era Hindu-Buddha di Kulonprogo.

Komentar