Saya buka-buka lagi file KKN-ku dua tahun yang lalu. Waktu itu, saya belum menaruh perhatian terhadap benda-benda cagar budaya. Karena salah satu program yang saya buat adalah blusukan di Desa Piji, saya bisa mengambil beberapa foto. Hmm, tidak kusangka dari beberapa foto yang saya ambil untuk keperluan program, saya menjepret sebuah petilasan yang memiliki benda cagar budaya di dalamnya.
Watu Kenong - Petilasan Eyang Langunan
Salah seorang pamong desa bernama Pak Karman pernah bercerita, di seberang dusun Krajan Lor yaitu di jalan menuju dusun Kibon, ada suatu tempat di bawah pohon yang dipagari. Konon, di tempat itulah Eyang Langunan bertapa. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, Eyang Langunan adalah seorang petapa wanita yang singgah di beberapa tempat untuk melakukan baktinya. Salah satu tempat yang digunakan untuk bertapa adalah di tempat ini.
Salah satu "Watu Kenong" yang terselamatkan. |
Di tempat ini, masih diadakan beberapa tradisi yang dikenal dengan nama ngreco; yaitu semacam syukuran atas berlangsungnya pernikahan, khitan dan syukuran lainnya. Tradisi ini dilakukan dengan membuat sega ingkung (nasi tumpeng mini dengan ayam yang telah dibumbui) dan diletakkan di tempat ini. Nasi tersebut kemudian menjadi rebutan anak-anak di desa.
Petilasan Eyang Langunan ini terletak di Dusun Kibon, Desa Piji, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Desa ini berada di jalur Bagelen-Purworejo yang terpisah dari Jalan Raya Kulonprogo-Purworejo sebelum jembatan Sungai Bogowonto.
Komentar
Posting Komentar
Mari berbagi cerita