Candi Tugu


Memang terkesan sedikit aneh, ada candi di tengah carut-marutnya kota industri Semarang. Candi yang dulu berdiri sebagai perbatasan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran, kini nyaris hilang dari ingatan masyarakat. Kondisinya semakin buruk ketika banyak ditemukan coretan dari tangan yang tak bertanggungjawab. Candi ini harus mengalah dengan meluasnya kawasan industri.

Yang buatan lama, yang buatan baru, dan yang terlupakan.
Candi Tugu terletak di Kampung Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kotamadya Semarang, Jawa Tengah. Yang merupakan peninggalan asli dari candi ini sesungguhnya hanyalah berupa stupa besar, yang kini berada di atas prasasti pasca pemugaran candi. Bangunan candi yang terkesan beragama Hindu itu merupakan buatan baru. Pada mulanya, pemugaran candi diusulkan oleh sejarawan J. Knebel pada tahun 1938. Selanjutnya, pada tahun 1980, candi ini kembali dipugar oleh pemerintah kota. Setelah pemugaran terakhir, popularitas candi ini malah semakin menurun.

Di bagian bawah candi, katanya ada gua. Namun sayang, karena langit di sebelah selatan mulai mendung. Saya pun harus pulang dan sepertinya akan mengulangi pergi ke sini lagi sendirian. Kepergian pertama saya ditemani oleh adik saya, jadi gak bisa lama-lama berada di sini. Untuk menuju ke sini, saya mengikuti jalan ke arah Jakarta dari bunderan Tugu Muda, kota Semarang. Ikuti jalan itu, hingga tiba di RSUD Tugurejo. Nah, berarti Anda sudah dekat dengan lokasi candi ini.

 Tangga naik menuju lokasi candi (kiri), lingga yoni di dalam candi induk (kanan).

Headless Nandi.
Arca Durga baru, yang terbelah dua dan keluar dari kamarnya.
Dari sini, saya bisa melihat Laut Jawa.
Stupa dan carut-marutnya kota industri.

Komentar