Sudah lama saya nggak nulis artikel kulineran. Alasannya sederhana: Jogja ini sungguh ramai dan ketat persaingan. Beberapa tempat yang saya pasang di blog kini sudah tinggal nama. Ehem, TINGGAL ARTIKEL SAJA. Tapi mudah-mudahan bukan karena artikel ini, trus warung-warung itu pada tutup. Seusai pulang dari Grebeg Jogja #3, saya pun menghabiskan sore di Lincak Cafe.
Lincak Cafe ini terletak di tepi Selokan Mataram antara Pringwulung dan Outlet Biru. Menurut slogannya, cafe ini lebih utamanya menyediakan hotspot, bukan makanan. Jadi tempat ini mungkin lebih cocok untuk nongkrong, autis bersama laptop, atau bincang bisnis sambil santai. Jelas santai, karena bisa sambil pesan beberapa makanan dan minuman 'khas' Lincak Cafe.
Apa aja yang disajikan di sini?
Bawang bombay goreng. |
...su ge na g ra ha wuh |
Saya pun iseng menanyai si karyawan kafe. Ketika datang membawa minuman yang kami pesan, saya pun tanya:
Ini dia mas-mas yang beruntung kena inspeksi mendadak. |
"Waduh, saya tidak bisa, mas. Saya orang Makassar."
Baiklah, puas dengan makan-minum-nongkrong di tempat ini, saya pun beranjak kembali ke rumah. Eh, bersiap-siap menuju ke sebuah situs dink. Sampai jumpa....
Komentar
Posting Komentar
Mari berbagi cerita