Gua Maria Sendang Jatiningsih atau biasa disebut Sendang Jatiningsih mengawali petualangan saya mencari gua-gua Maria di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Dahulu, saya sering lewat daerah ini, namun belum pernah sekalipun masuk ke dalam. Sendang Jatiningsih terletak di Dusun Jitar, Desa Sumber Arum, Kec. Moyudan, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meneng, Wening, Dunung
Dari tempat parkir, Anda akan berjumpa dengan aula St. Aloysius dan beberapa kios penjual benda-benda rohani Katolik. Di sisi selatan-baratdaya lokasi ini, tampak pemandangan Sungai Progo. Selanjutnya, ketika Anda masuk ke dalam lokasi gua Maria, tampak ada beberapa teras untuk berdoa. Di sana ada sebuah altar untuk melakukan Ekaristi, gua Maria itu sendiri, dan sebuah salib Kristus besar. Di belakang salib, akan segera dibangun kapel kecil untuk melakukan adorasi.
Aula St. Aloysius. |
Teras-teras doa di Sendang Jatiningsih. |
Salib Kristus berukuran besar. |
Altar untuk melaksanakan Ekaristi. |
Di sisi gua Maria, ada sebuah pesan dari Bapak Uskup tertanggal 17 Desember 2000: "Di tempat ini kita meneng, agar wening dan dunung". Mungkin pesan ini ingin menyampaikan bahwa di tempat ini, kita berdiam diri agar hati dan pikiran kita jernih dan tetap teguh.
Di dekat salib, ada beberapa tempat untuk mencuci muka. Jika kita menuruni tangga yang ada di salah satu teras, kita juga akan menemukan mata air dan tempat mencuci muka yang tersusun dari batuan kapur. Tempat itu telah diberkati oleh Mgr. J. Sunarka, SJ., uskup Purwokerto tanggal 27 Oktober 2002 silam. Anda bisa membasuh wajah Anda di tempat ini.
Entah benar atau tidak, sempat berkembang rumor atau mitos yang menyebutkan bahwa: jika cuci muka di sendang ini, maka suatu saat pasti akan kembali ke sini lagi. Saya tidak percaya dengan mitos seperti itu, tapi kita ambil sisi positifnya saja: suatu saat kita membutuhkan suasana hening untuk membersihkan diri, siapa tahu kita akan pergi ke tempat ini lagi?
Komentar
Posting Komentar
Mari berbagi cerita