Candi Retno


Sebelum beranjak pulang ke Jogja lagi, mumpung masih di Magelang, saya menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah desa tidak jauh dari pusat kota Magelang. Tujuan blusukan kali ini adalah Candi Retno, yang terletak di desa Candiretno, kecamatan Secang, kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Yah, kurang lebih 6 km dari alun-alun kota Magelang.

Ini dia papan petunjuknya.
Informasi mengenai keberadaan candi ini telah ditulis dalam blog tarabuwana, namun saya belum dapat memastikan Secang bagian mana. Pada tanggal 25 Desember lalu, saya berkesempatan untuk mampir di daerah Grabag bersama keluarga untuk acara Natal bareng. Saya tidak sengaja melihat papan petunjuk menuju Candi Retno. Untuk itulah, pada tanggal 26 Desember ini, saya langsung bertandang melihat-lihat candi itu.

Hal yang tidak diduga-duga adalah: saya bertemu dengan mantan karyawan om saya yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi candi. Bisa dibilang, candi itu berada di belakang rumah dia, sebut saja namanya adalah Pak Bikun. Saya diajak keliling-keliling desa untuk melihat beberapa batu lain yang ditemukan di sekitar desa.

Candi Retno merupakan peninggalan Hindu. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa yoni dan arca. Hampir semua arca telah dipindahkan ke museum. Namun yoni-yoni yang tersisa kini masih tersebar di beberapa tempat di desa itu. Candi Retno hanya berupa puing-puing batu merah yang menyisakan fondasinya saja. Beberapa antefik hiasan candi masih dapat terlihat, namun itu juga hanya ada beberapa.

Berikut ini beberapa gambar yang berhasil saya peroleh dari situs purbakala ini:

Yoni pertama, berada di dalam kompleks candi.
Yoni kedua, posisinya terbalik dan berada di tengah kuburan.
Yoni ketiga, berada di tengah-tengah sawah.
Yoni keempat, berada di seberang dusun.
Antefik hiasan candi.

Ulegan Jamu
Pak Bikun bertanya kepada saya sambil menunjuk ke arah yoni terdekat, "Ini dulu buat apa ya? Apa buat nguleg jamu?" Berhubung beliau mungkin belum tahu menahu tentang candi, akhirnya saya menjelaskan sedikit bahwa itu bukanlah ulegan jamu, melainkan sebuah yoni yang memiliki arti ritual tersendiri bagi umat beragama Hindu. Ada juga yang menyebutkan bahwa yoni yang tergeletak di tengah sawah itu merupakan cangkir.

Sebenarnya, tidak jauh dari yoni yang ada di tengah sawah itu, ada arca Nandi yang belum dipindahkan. Namun sekarang sudah tertimbun tanah. Waduh, rasanya pingin saya gali tanah itu.

Untuk menuju ke Candi Retno tidaklah sulit. Anda bisa berangkat dari kota Magelang. Tapi terlebih dahulu, Anda harus menemukan dahulu Jalan Pahlawan. Untuk mudahnya, dari alun-alun kota Magelang ikuti saja petunjuk menuju ke Semarang atau Temanggung.
  • Di penghujung Jalan Pahlawan, Anda akan menemukan sebuah perempatan bengkok yang dijaga lampu lalu lintas. Jika ke kiri, Anda diperbolehkan jalan terus menuju Semarang. Jika ke kanan, Anda akan kembali ke alun-alun kota Magelang. Namun ada jalan gingsul setelah belok ke kanan. Ambillah jalur ke sana (bisa dikatakan ambil lurus, bukan ke Semarang dan bukan ke kota lagi).
  • Anda tiba di daerah bernama Menowo. Ikuti jalan utama itu saja, maka 4 km kemudian Anda akan menemukan papan petunjuk keberadaan Candi Retno di kiri jalan. Belok kiri dan nikmatilah jalan berbatu.
  • Dari persimpangan tersebut, kira-kira 1 km, Anda sudah tiba di lokasi candi.

Bagaimana, mudah kan? Walaupun kondisinya sudah runtuh, kebersihan candi ini masih terjaga. Kalau saya jadi pihak dinas purbakala, rasanya pingin mengumpulkan kembali batu-batu yang tersebar itu, supaya orang-orang tidak perlu merasa kesulitan untuk melihat-lihat.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Mau tanya mas, kemarin saya lewat jl Menowo Secang.
    Apakah gambar berikut:
    http://4.bp.blogspot.com/-bKYlr4PcJVE/Tvha4ToawHI/AAAAAAAACKY/JmJcZkp-FyU/s1600/DSCN1557+copy.jpg
    Berada di lokasi (google maps):
    -7.437129,110.247567

    Terimakasih atas perhatiannya,
    salam.

    BalasHapus

Posting Komentar

Mari berbagi cerita