Tidak jauh dari Candi Asu Sengi, ada candi yang berukuran lebih besar dan terletak di tengah-tengah sawah. Untuk menuju ke sana, tidak ada jalan setapak selain galengan sawah. Yah, Candi Pendem ini terletak di tengah-tengah sawah. Perhatikanlah bahwa kondisi candi ini juga sudah tidak utuh lagi. Apalagi di musim hujan seperti ini yang menyebabkan tanah di sekitar candi menjadi becek, sehingga saya enggan masuk ke sana.
Minimnya informasi tentang candi ini membuat saya masih bertanya-tanya: bagaimana sejarah penemuan atau perihal tentang candi ini. Melihat kondisi candi, saya menduga bahwa candi ini ditemukan seorang petani yang tengah mencangkul tanah untuk memulai masa tanam. Di sekitar candi, terbentang hamparan luas sawah yang ditanami palawija.
Rute menuju Candi Pendem
- Untuk menuju ke sana, ingat-ingat tadi jalan kecil yang berada di antara sungai kecil dan Candi Asu Sengi (hampir tepat di sisi sungai kecil). Ikuti jalan setapak itu hingga ketemu dengan rumah-rumah warga.
- Jika ingin lebih mudah, tanya dengan warga sekitar. Paling tidak Anda akan dibimbing menuju pertigaan ke kiri, yang juga merupakan jalan setapak tentunya.
- Jalan ke kiri dari pertigaan itu akan membawa Anda ke sungai kecil itu. Anda harus menyeberanginya! Tidak ada air yang mengalir kok, jadi bisa tenang-tenang-was-was kalau kepeleset. Anggap aja Anda sedang outbond.
- Setelah naik dari sungai, Anda seharusnya sudah bisa melihat lokasi Candi Pendem dengan arah jam 11 kalau berdiri membelakangi sungai. Yah, paling tidak terlihat papan dari BP3.
Masih penasaran dengan candi ini? Datang saja langsung ke kompleks candi Sengi. Perjalanan dilanjutkan menuju candi terakhir di kompleks candi Sengi yaitu Candi Lumbung Sengi. Cekidot....
Kalau dilihat-lihat, posisi candi ini menarik karena berlatarbelakang Merapi dan Merbabu. |
Relief Gana di dinding pondasi candi. |
Outbond dulu sebelum tiba di areal candi. |
Komentar
Posting Komentar
Mari berbagi cerita