Candi Asu Sengi


Hari ini (8/12/2011) saya menyempatkan diri untuk mampir ke beberapa candi yang termasuk dalam kompleks percandian Sengi. Kompleks candi itu ada di dusun Sengi, kecamatan Dukun, kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi pertama yang saya temukan adalah Candi Asu Sengi.

Mengapa dinamai "Asu" (anjing, dalam bahasa Jawa)?
Ada beberapa versi terkait penamaan asu itu sendiri. Salah satu dugaan yang muncul adalah karena ditemukannya arca Nandi yang salah dikira anjing. Namun ada gagasan lain yang mengatakan bahwa asu bermula dari bahasa Jawa Ngoko aso (ngaso) yang berarti beristirahat. Dahulu kala, mungkin candi ini digunakan sebagai tempat peristirahatan. Dari penemuan arca itu, dipastikan bahwa Candi Asu Sengi bercorak agama Hindu.

Di tengah-tengah candi, terdapat lubang yang cukup dalam menyerupai sumur yang konon digunakan untuk pemujaan terhadap seorang tokoh. Di sekitar candi ini juga pernah ditemukan beberapa prasasti antara lain: Prasasti Sri Manggala I (874 M), Sri Manggala II (876 M), Kurambitan I dan Kurambitan II. Pada prasasti Kurambitan, diceritakan bahwa kompleks candi Sengi ini merupakan bangunan suci yang didirikan sekitar tahun 869 M. (Sumber: http://www.mblusuk.com)

Rute menuju kompleks candi Sengi
  • Anda tahu Ketep Pass? Dari jalan raya Magelang-Yogyakarta, lebih tepatnya di antara Magelang dan Muntilan, Anda akan menemukan sebuah pabrik kertas yang cukup terkenal di daerah Blabak. Di sebelah utara pabrik kertas itu, ada jalan menuju Ketep (yang juga bisa lanjut ke Boyolali atau Salatiga). Ikutilah jalan itu.
  • Kira-kira 10 km dari persimpangan itu, Anda akan berjumpa dengan persimpangan berbentuk huruf Y. Di tengah-tengahnya ada arca Ganesha.
  • Perhatikan bahwa di tengah-tengah persimpangan itu sebenarnya ada jalan kecil. Ikutilah jalan kecil itu sampai menemukan jembatan.
  • Kira-kira beberapa bulan yang lalu sebelum peristiwa lahar dingin melanda, di tengah-tengah antara persimpangan dan jembatan itu ada sebuah candi, yaitu Candi Lumbung Sengi. Akan tetapi candi itu kemudian dipindahkan ke lokasi yang lebih aman mengingat faktor alam yang bisa mengancam keberadaan candi itu.
  • Lewat dari jembatan itu, sekitar 200 m, Anda sudah bisa melihat Candi Asu Sengi di sisi kiri jalan tepat di depan sebuah Sekolah Dasar.
  • Ingat-ingat, di antara sungai kecil dan Candi Asu Sengi, terdapat sebuah jalan setapak yang akan membimbing Anda ke Candi Pendem.

Itulah rute dan sedikit informasi mengenai Candi Asu Sengi. Saya berharap ada orang yang ingin mencoba bertandang sejenak ke sana. Perjalanan dilanjutkan menuju ke Candi Pendem.

'Sumur' di tengah bangunan candi.
Relung kosong yang seharusnya diisi arca
Candi Asu Sengi, tampak dari kejauhan
Jembatan sewu menuju Candi Asu Sengi,
bukan terbuat dari seribu bambu tetapi
kalau lewat bayar seribu rupiah

Komentar

Posting Komentar

Mari berbagi cerita