Candi Gembirowati


Masih dalam suasana Lebaran, keinginan untuk tlusap-tlusup masih menghadang pikiran saya. Berhubung wilayah timur dan utara sebagian besar telah dijelajahi, kali ini saya mengembara ke Yogyakarta bagian selatan. Katanya, di sana ada candi berbentuk punden berundak yang bernama Candi Gembirowati. Pagi-pagi saya langsung menyalakan mesin motor saya, holadalah speedometer-nya tidak berfungsi dengan baik! Itu berarti menjadi agenda servis selanjutnya. Saya pun menuju ke arah Pantai Parangtritis, seperti yang telah diinformasikan di dunia maya.

Candi Gembirowati terletak di Kelurahan Girijati, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Lho, kok bukan di Bantul malah di Gunung Kidul? Kalau mau berangkat dari Gunung Kidul ya nggak apa-apa sih, tapi pasti kejauhan sebab candi ini berada di pinggiran Gunung Kidul yang sangat dekat dengan Pantai Parangtritis. Ikuti saja jalan Jogja-Parangtritis, maka nanti Anda akan tiba di perbatasan Bantul - Gunung Kidul. Jalan perbatasan ini berupa tanjakan. Setelah melewati batas wilayah, ambil tikungan ke kanan pada pertigaan pertama yang akan Anda jumpai. Carilah petunjuk arah menuju ke Sendang Beji, karena memang lokasi candi ini tidak jauh dari beberapa sendang, salah satunya Sendang Beji.

Tumpukan batu di puncak candi
Candi Gembirowati juga tidak seperti candi biasanya, yang tampak ada candi induknya. Candi ini berupa punden berundak yang menghadap ke arah laut. Karena di daerah ini kaya akan batu gamping, maka batu utama penyusun candi ini adalah batu gamping. Di bagian dasar, ada kotak-kotak yang diisi dengan batu koral alami. Pemugaran candi dilakukan sekitar tahun 1980. Saya sendiri tidak tahu corak agama candi ini.

Dinding candi yang terdiri dari batu
gamping dan koral.
Beberapa warga tampak berlalu lalang di sekitar sini. Tampak pula sebuah selang yang mengalirkan air ke sawah mereka. Saya pun tidak sembarangan pegang sana pegang sini karena batu gamping lebih rapuh ketimbang batu andesit. Keunikan di sini pun semakin lengkap dengan ramainya candi ini ketika ada tirakatan. Masih banyak misteri di balik tanah di bawah candi ini tentunya. Belum ada tahap ekskavasi selanjutnya dari pihak BP3 Yogyakarta.

Update - Ternyata Bukan Dibangun pada Masa Hindu-Buddha, Melainkan Mataram Islam.
Nahlo, saya malah dapat informasi baru kalau candi ini merupakan pesanggrahan yang dibangun pada zaman Mataram Islam. Kemungkinan digunakan untuk pemujaan kepada Ratu Pantai Selatan. Pada mulanya, saya memang ragu kalau bangunan ini merupakan candi bercorak agama Hindu atau Buddha. Pada akhirnya, terjawab sudah keraguan saya.

Komentar

  1. wah web mu pancen oye mas,spesifik,tp detail...
    ini apakah lewat jalan utara paris terus naik itu ya? Arah ke pantai ngobaran ngrenehan kalo lewat jalur pantai selatan..

    BalasHapus
  2. Iya, betul sekali, lewat jalan di utara pantai Parangtritis...

    Enggak jauh kok dari perbatasan kabupaten.

    BalasHapus
  3. aku kemarin kesini..tapi lupa ga mampir sendangnya :(

    BalasHapus

Posting Komentar

Mari berbagi cerita