Candi Klodangan


Sudah sekian kali saya melewati daerah Kecamatan Berbah, ketika ke Candi Abang, lihat Crop Circle, cari botol minum Zakumi, dan lain-lain; tetapi saya nggak tahu kalau di sekitar sini ada candi. Walaupun hanya terlihat fondasinya, Candi Klodangan cukup menarik. Belum diketahui corak agama candi ini, namun kondisi sekitarnya cukup terawat.

Untuk menuju candi ini, bisa dimulai dari Yogyakarta.
  • Ikutilah jalan menuju timur via Jalan Solo hingga menemukan fly-over Janti. Kemudian belok kanan, menyusuri ringroad timur. Lewat fly-over juga bisa.
  • Setelah menuruni fly-over, belok kiri pada lampu lalu lintas pertama yang akan Anda temukan. Tempat ini biasa disebut dengan Blok-O (karena ada tulisannya besar-besar di sana).
  • Ikuti jalan utama hingga menemukan perempatan cukup besar. Ambil jalan ke timur (kiri kalau dari Blok-O). Anda akan diarahkan menuju kec. Berbah.
  • Ikuti jalan tersebut, ciri khas jalan ini adalah berada di belakang Pangkalan Angkatan Udara Yogyakarta. Ikuti jalan ini hingga menemukan jembatan.
  • Dari arah jembatan, kira-kira 600 meter, Anda akan menemukan gapura di sisi kanan jalan bertuliskan "Petung Rejo, Sendang Tirto". Masuklah gang tersebut (berarti Anda menghadap ke selatan).
  • Ikuti jalan kampung tersebut hingga menemukan gapura Karanganyar di kiri jalan. Setelah itu, Anda akan menjumpai perempatan. Anda bisa belok ke arah barat (kanan) di sini.
  • Tidak jauh dari perempatan itu (kira-kira 50 m), Anda akan menemukan tempat penggilingan padi. Di seberang tempat itulah, Candi Klodangan berada; tepatnya di tengah-tengah sawah. Bertanyalah pada penduduk sekitar, karena panduan mereka begitu berharga.

Entah benar atau tidak, menurut penuturan salah seorang warga, candi tersebut masih dalam proses penelitian. Hanya saja tidak tampak ada kelanjutannya, mirip dengan keadaan Candi Kadisoka.

Perjalanan tidak hanya berhenti di sini saja. Karena dekat dengan Jalan Jogja-Wonosari, maka saya melanjutkan perjalanan menyusuri jalan ini untuk menemukan situs terdekat, Candi Mantup.

Komentar