Tiga Jembatan dan Satu Goa


Sabtu, 29 Januari 2011
Pagi ini, saya bersama SPSS berangkat gowes menuju ke daerah Bantul. Tujuan kami adalah mencari tiga buah jembatan gantung di daerah Pleret. Ada tiga tim yang berkumpul, yang pertama adalah di kilometer nol (tempat saya berkumpul), yang kedua di daerah Kotagede (depan rumah makan Padang Giwangan), dan yang terakhir di Jalan Imogiri.

Kami gowes menyusuri jalan Imogiri, tentu saja dengan rute blusukan yang tidak biasa. Hoolha, kami dilewatkan jalan samping rumah sempit yang tiba-tiba nongol di sisi jembatan pertama. Jembatan pertama yang berwarna kuning ini diberi nama Blawong II (yang pertama aja nggak tahu, kok udah-udah yang kedua). Melewati jembatan gantung tidak bisa seperti melewati jembatan biasa. Kami harus berhati-hati, tentu satu persatu. Jika kelebihan beban, maka naik sepeda pun menjadi tidak seimbang.

Seusai melintasi jembatan pertama, kami mencari jembatan kedua. Jalan yang kami lalui tidak sederhana, harus melalui offroad-an. Jembatan kedua berwarna putih. Sama seperti jembatan Blawong II, kami juga perlahan-lahan melewati jembatan ini. Eh, malah ada foto-foto pre-wedding (mungkin). Ada mbak-mbak berjilbab cokelat yang difoto oleh dua fotografer. Nuwun sewu, mbak mas....

Menuju jembatan ketiga, kami harus mengalami dejavu. Lho? Iya, kami melewati jembatan pertama lagi. Rute yang dilalui tetap saja becek dan offroad, ditambah downhill-an sekali. Sebelum tiba di jembatan terakhir, kami melalui lokasi yang memiliki legenda kuda sembrani. Goa Permoni, terletak di daerah Pleret -lokasi keraton kerajaan Mataram sebelum Kotagede. Katanya, di sinilah tempat permaisuri Sultan Agung kehilangan kuda sembrani kesayangannya. Cerita selengkapnya [wijna.web.id]


Kami outbond menaiki bukit tempat goa ini berada. Di sana ada sumber air resapan yang konon dulunya adalah Tamansarinya Kraton Pleret. Selesai dari tempat ini, kami pulang melintasi jembatan ketiga yang berwarna merah. Kami gowes menyusuri jalan Pleret hingga tiba di ringroad Kotagede. Yang lain makan di jalan Wonosari, saya pulang saja ke rumah. Mau belanja nih ^^

Photos by: Wihikan Wijna 

Komentar

  1. jembatan yang dua di mana saja mas?

    BalasHapus
  2. Yang dua lainnya kurang begitu menarik... jadi jembatan inilah yang dijadikan tempat untuk berfoto bersama.

    BalasHapus
  3. tapi jembatan gantung bukan mas?
    jangan sungkan mampir dan berkomentar di blog rumput

    BalasHapus
  4. 2 dari 3 jembatan yang kami lalui sepertinya berupa jembatan gantung... soalnya aku inget, susah lewat karena goyang2... tapi yang terakhir jembatan biasa...

    BalasHapus

Posting Komentar

Mari berbagi cerita