Hoka-Hoka Bento Yogyakarta

Sabtu, 5 Juni 2010 (Wuidih notes basi)
Denger-denger Hoka-hoka Bento hadir di Yogyakarta. Iya, restoran yang bercorak Jepang ini memulai karirnya di Jogja sejak 27 Mei 2010 lalu. Tetapi saya baru bisa datang mencicipi makanan yang murah saja kemarin Sabtu.

Ketika masuk, saya diarahkan menuju tempat parkir di belakang. Harus nanjak dulu. Ya biarlah, saya juga mulai terbiasa dengan tanjakan (Mangunan, Candi Ijo, Pakem, dll). Setelah memarkirkan, saya turun melalui tangga dan masuk ke restoran ini.

Hoka-hoka Bento baru buka sekitar pukul 10.00 WIB. Saya masuk ke dalam kira-kira pukul 10.10 WIB, lebih 10 menit dari waktu buka. Tetapi yang antri sudah tersusun panjang dan rapi. Berhubung saya baru saja gowes dari rumah (belum mandi pula), saya juga mikir: "Ah, jangan-jangan pada tutup hidung gara-gara aku kemringet." Halah, yo ben, saya di sini juga cuma makan. Lagian ruangan ber-AC, jadi bisa ngadem. Setelah melihat-lihat, saya tertarik dengan Paket Hemat yang kedua. (Harganya berkisar Rp10.000,00, kalo ada pajak ya mungkin Rp11.000,00).

Ketika giliran saya memesan, ya saya langsung pesan menu yang sudah saya lirik sebelumnya. Terdiri dari secangkir nasi (lha wong nasinya disajikan seperti pakai cangkir), ayam goreng yang kayak nugget (mungkin namanya Chicken Katsu), serta bakwan kawi (lha bentuknya mirip, tapi isinya telur puyuh). Aku pikir paket itu udah ada minumnya, tapi ternyata emang harus tambah. Sebagai ganti stamina, saya memesan Milo dingin seharga delapan ribuan. Harga makanan yang saya pesan nonjok juga, bisa habis kira-kira sembilan belas ribu rupiah. Selesai memesan, saya duduk di ruangan sebelah utara.

Hoolha, saya tidak sendirian!!! Ternyata teman saya waktu SMP dulu juga duduk di dekat saya. Tak lama kemudian, rombongan Ilkom 2009 juga datang dan salah satunya di antara mereka saya kenal, dia teman saya waktu SMA!!! Duh, dunia ternyata sempit. Kenapa harus di ruangan sebelah utara ini? Biasa lah, kami saling bertegur sapa. Tak lama kemudian, teman saya yang dulunya ketua RT waktu Pascal (Ospek Fakultas) juga datang dan duduk di ruang utara ini pula!!! Saya dikelilingi teman-teman lama...

Buka-bukanya HokBen dulu (begitu sapaan akrab Hoka-hoka Bento) sempat menimbulkan fenomena. Beberapa teman sempat bilang:
"Gue kalo pulang ke Jakarta, pasti mampir HokBen. Cuman sayangnya waktu di Jogja ini kok gue ndak nemu HokBen. Eh, malah ntar lagi mo buka di JaKal. Wajibbbb mampir!!!" (Kalo nggak salah yang bilang kayak gini atau semacam ini si Adisty Puji Murwidia sama mas Desem Ashari).
"Aku mau ngantri di HokBen. 100 pengunjung pertama dapet voucher gratis 1 tahun makan di HokBen." (Kalo nggak salah yang bilang gini si Ari Susena).

Dan saya menjadi bingung ketika beberapa orang tersebut bilang kalo HokBen tu lumayan fenomenal. Walaupun demikian, saya belum pernah makan di Hoka-hoka Bento manapun sebelum ini. Ketika ada yang mau ngantri buat seratus pengunjung pertama, saya ndak bisa karena kudu praktikum. Ya sudah, memang bukan jatah saya, kasihan nanti yang ternyata ada yang lebih belum pernah makan di sini.

Akhirnya saya mulai memakan jatah saya. Menurutku, rasanya sih biasa-biasa saja. Tidak berbeda dengan masakan-masakan Jepang di beberapa tempat lain. Hanya saja memang brand itu nomer satu. Orang datang bukan karena doyan saja, tetapi juga karena brand atau gengsi. Tapi, HokBen patut dicoba. Pilihan makanan gorengan-gorengan Tempura dapat dijadikan alternatif lauk. Dan satu lagi, jangan tertipu oleh foto-foto di counter. Anehnya, paket nasi yang cukup ini ternyata kalah mahal dibanding Pop Corn Ayam yang cuman seukuran kentang goreng medium di McD. Ya namanya juga paket, harganya juga pasti di-pas-in.

Selesai makan, saya tidak lupa berpamitan dengan teman-teman saya di sekitar saya pagi itu. Ketika keluar, saya merogoh handphone dan minta tolong dijepretin bersama patung yang ada di luar Hoka-Hoka Bento. Tampak mobil-mobil sudah pada ramai berdatangan. Mungkin yang bawa mobil itu yang dapet voucher gratis, habisnya tiap saya lewat mobil-mobil selalu memenuhi tempat parkir HokBen.

Hoho, patungnya wagu. Kepalanya bisa goyang-goyang. Selesai foto, saya langsung meraih sepeda saya dan pulang dengan perut kekenyangan. (Aneh, tidak banyak tapi bikin kenyang).

Anda sudah mampir ke Hoka-hoka Bento Yogyakarta?
Saya sudah...

Komentar

  1. saya ke Hoka-Hoka Bento cuma buat menikmati tanjakan parkirannya :D

    BalasHapus
  2. hoolha, makanannya cukup mahal...
    ironisnya, sejak hoka-hoka bento berdiri, di depan hok ben muncul iklan "Bee" yang notabene bercorak Jepang juga... apa ini maksudnya???

    BalasHapus

Posting Komentar

Mari berbagi cerita