Solo Adventure

Jumat, 3 Juni 2011 - saya bersama dengan Irin dan Herdwin bersiap-siap menuju Solo. Karena hari ini adalah hari bebas, kami bermaksud untuk berlibur setelah dek Win merampungkan ujian SNMPTN-nya. Kami berangkat menuju ke stasiun Lempuyangan untuk membeli tiket Prameks tujuan Solobalapan.

Pukul 10.47 kami tiba di Solobalapan. Ko Richard dan Ce Iin sudah siap menunggu di dalam CRV Gold -nya. Kami pun langsung dibawa kulineran Tahu Telor tidak jauh dari stasiun. Saya kira harganya mahal, tapi ternyata tidak. Tahu telor yang nikmat itu terdiri dari: telur, tahu, tempe dan gimbal (bakwan) yang diberi siraman kuah mirip kuah kupat tahu. Makan ditutup dengan es teh yang nikmat, melepas kehausan setelah sejam berdiri di Prameks.

Waterboom Pandawa

Selanjutnya kami transit di rumah Ko Richard. Satu setengah jam kemudian, kami berangkat menuju Waterboom Pandawa yang berlokasi di Solo Baru. Sudah lama saya menanti-nantikan pergi ke sini, baru kedapatan di tahun 2011 ini. Kami pergi berempat: saya, Irin, Ce Iin dan dek Win. Saya menikmati semua wahana yang ada. Ada yang disebut dengan Boomerang, yaitu seluncuran berbentuk huruf V atau U. Setelah meluncur lurus, eh dibalikin lagi. Selanjutnya ada seluncuran panjang muter-muter sampai ke bawah. Kedua wahana ini terletak di lantai tiga dan wajib dinikmati dengan ban lifebuoy yang tersedia.

Di lantai kedua, ada seluncuran yang lebih pendek, tetapi kita tidak perlu menggunakan ban lifebuoy. Setelah meluncur, saya mencoba wahana yang disebut Black Hole. Arena ini dibuat gelap, sehingga kita meluncur tanpa bisa melihat apa-apa. Yang ada hanya rasa bingung karena belok sana dan belok sini. Ada dua buah Black Hole, yang satu hanya bisa dinikmati seorang diri sedangkan yang lain bisa dinikmati berdua. Saya kurang suka dengan arena ini, karena cukup bikin pusing (tapi seru juga lho sebenarnya).

Selain itu, ada arena Wave Pool. Di tempat ini seperti di pantai, karena tiap jam ada gelombang-gelombang mirip di laut. Akan tetapi saya tidak terlalu tertarik ke sana karena terlalu banyak orang. Selain itu, ada juga Volcanic Pond dan Aerial Pond yang berbentuk seperti wajan dengan diisi air yang bergelembung-gelembung hangat.

Selanjutnya, kami berenang di swimming pool. Belajar berenang di sini tidaklah susah karena area kolam renang tidak dalam dan tidak terlalu luas. Di dekat swimming pool ada arena permainan anak-anak. Di area permainan ini, banyak sekali semprotan air. Di tengah juga ada ember besar yang siap mengguyur orang-orang di bawah ember itu dengan air. Kami nunggu tiga kali dihantam air di bawah ember itu.

Puter-puter Solo

Capek waterboom-an, kami dijemput ko Richard dan dibawa ke rumah makan bakso Pak Min di belakang Solo Grand Mall. Baksonya enak, kuahnya bersih, rumah makannya pun bersih. Yang membuat bakso sini istimewa adalah kuahnya yang bebas lemak jenuh. Setelah dibuat kaldu, kuahnya didinginkan dalam kulkas. Kemudian lemak jenuh yang menggumpal dibuang. Kehigienisan rumah makan inilah yang membuat bakso Pak Min cukup dikenal.

Malam hari, setelah istirahat sebentar di rumah kami menuju Gua Maria Mojosongo. Di sana kami berdoa sebentar untuk menenangkan pikiran dan berkesempatan untuk ngobrol dengan Tuhan Yesus. Pulang dari gua Maria, kami makan lagi di gudeg ceker Mojosongo tidak jauh dari gua Maria. Gudeg ceker ini hanya bisa dinikmati pada malam hari.

Hari berikutnya badan kami pegal-pegal. Tapi itu tidak menghentikan niat kami untuk kulineran! Tujuan selanjutnya adalah Timlo Solo "Sastro" yang terletak di Pasar Gede Solo. Agak aneh memang, karena letak rumah makan ini di dekat tempat pembuangan sampah. Meskipun demikian, timlo asli solo ini terkenal. Keunikan lainnya adalah, sang penjual menghitung apa yang sudah dibeli dengan menggunakan I-Pad (!!???)

Setelah puas dengan timlo, kami mencari oleh-oleh untuk perjalanan pulang, kami menuju toko snack bernama Orin-O. Pulang deh... otw Jogja dengan menggunakan Prameks lagi... Miss you, Zollow...